Kura Brazil yang sudah siap kawin adalah umur 2 tahun ke atas. Biasanya untuk ukuran jantan 15cm < dan untuk betina 20cm< ….
Pada dasarnya, untuk membuat kura Brazil ini bertelor adalah tersedianya media tanah di sekitar kolam(air), karena biasanya betina enggan untuk dikawin oleh jantan jika tidak ada media tanah.
Namun yang perlu diketahui adalah, bahwa
- Kita sering menemui kura betina bisa bertelur walaupun tanpa jantan, maka telur ini fertile (tidak bisa menetas)
- Jika terdapat betina bertelur dalam air (ada jantan), dikarenakan tidak ada media tanah, maka sesegera mungkin ambil dari air untuk ditetaskan sendiri, karena jika kelamaan di dalam air telur akan gagal menetas, lembek bahkan bisa busuk…
- Penetasan alami
Untuk membuat penetasan alami ini, terlebih dahulu buatlah media tanah yang sesuai untuk telur agar dapat berkembang dengan baik. Media ini hanya terdiri dari dua, yaitu pasir dan tanah. Karena tanah sudah ada, maka tinggal kasih pasir kira2 tinggi 10cm, fungi pasir ini adalah untuk menjaga kelembaban, juga panas dan hujan.
Nah sebagai tambahan, kasihlah peneduh berupa atap-atapan/ rumah-rumahan + beberapa tumbuhan, ini fungsinya adalah memberi keluasan pilihan bagi si betina untuk bertelur, biarkan dia memilih tempat yang cocok untuk mengeluarkan telurnya, entah di bawah tanaman, di bawah atap, ato di biarkan telanjang menghadap langit.
Jika kura sudah bertelur, maka tunggulah kira-kira 3 bulan… jika penetasan berhasil, anakan kura dengan sendirinya akan keluar dan mencari air…. - Penatasan buatan/ incubator
Untuk penetasan buatan ini yang perlu diperhatikan adalah letak dari telur, jangan sampai salah(kebolak-balik), karena hal ini menentukan berhasil tidaknya penetasan. Untuk itu, ketika kura sudah mulai mengais-ngais, maka tunggulah sampai dia selesai bertelor dan segera ambil telur, yang terlebih dahulu tandai posisi atas dan bawah dengan pensil ato spidol, lalu masukkan ke incubator sesuai dengan posisi aslinya.
Karena harga incubator super mahal, yang bisa-bisa membuat patah keinginan untuk breeding , maka saya mencoba bantu membuat incubator buatan dengan harga terjangkau,
- Bahan bahan yang dibutuhkan
- kontainer/styrofoam box
- heater ikan
- thermometer
- baki ceper
- sebagai media tinggal pilih (cocopeat,vermiculite atau sekam padi)
- hygrometer (kalo ada lebih duit boleh beli,tp sayang harganya, 40rb <
- penyangga baki ceper (boleh batu atau mangkok terserah)
- kapur pengusir semut dan kecoak
- Lakban
- senter led
- spidol
- Berikut ini cara membuat incubator :
- siapkan kontaier/styrofoam box dan selanjutnya di sterilkan,khusus untuk kontainer boleh memakai alkohol atau dengan air panas yang di guyurkan ke kontainer dan untuk styrofoam box cukup dengan di spray dengan alkohol dan di keringkan dengan kain. gunanya untuk mencegah bakteri atau cendawan jamur yang nantinya mengakibatkan telur berjamur atau gagal menetas alias busuk.
- siapkan media untuk menempatkan telur tadi yakni cocoepat/vermiculite/sekam padi. media tersebut harus di sterilkan dengan cara di kukus atau di rebus sampai 2x.yang pertama di rebus hingga airnya tinggal sedikit lalu di angin - anginkan di bawah terik matahari selanjutnya d rebus kembali hingga airnya hanya tersisa pada medianya saja,didiamkan sebentar agar suhunya turun lalu ambil baki ceper, oleskan rata pada baki ceper tersebut media penempatan telur.
- selanjutnya isi kontainer dengan air kira kira setinggi seperempat dari tinggi kontainer, masukan heater ikan dan penyangga baki ceper tadi (untuk penyangga baki ceper disesuaikan dengan tinggi airnya) putar temperatur ke 29 atau 30 drajat pada atas heater ikan, atur posisi heater di tengah - tengah dari penyangga baki ceper tersebut. Selanjutnya lakban kabel heater di bibir kontainer agar terlihat lebih dari dan tidak membuat kebocoran kelembapan dari incubator.
- masukan baki ceper ke dalam incubator dan letakan thermometer di samping baki ceper nya (berikut hygrometer bila ada).
- tata telur di media penetasan sampai setengah badan telurnya sampai memenuhi baki ceper dan beri jarak setengah sampai 1 cm tiap tiap telurnya. (catatan: pastikan suhu media penetesan tersebut sudah mulai dingin,jangan pada saat panas di masukan bisa mateng tuh telur )
- spray/semprotkan air merata di atas telur dan medianya agar kelembapan stabil.
- tutup serapat mungkin kontainer nya.... , tandai saat pertama kali kura bertelur, penting untuk menghitung tanggal kelahiran si jabang bayi..ehehehe .......untuk kapur penghilang semut atau kecoa bisa di taburin di sekitar incubator, karena dari pengalaman semut tuh menaruh telurnya pada tempat yang lembab jadi mesti sering - sering di periksa telurnya.
- tandai pada kotak kontainer dengan spidol permanen tanggal pertama kali si emaknya nelur dan tandai kapan dia lahir . untuk perawatan tiap seminggu sekali d cek suhunya dan semprotkan air agar kelembapanya terjaga. sebagai parameter apakah embrio telurnya berkembang apa nggak dapat dilihat telurnya mengempis atau tetep seperti saat pertama kali di telurkan masi bulat. dan sebulan pertama bisa di senter apakah ada isinya apa tidak.(bisa dilihat sebagai contoh di gambar...Nah demikianlah sekilas tentang cara beternak kura brazil. Maaf jika bahasanya kurang tertata, maklum amatir….jika perlu di-edit, berkomentar ato menambahkan, saya persilahkan….Terimakasih.
(beberapa pic dan isi, dicomot dari beberapa media).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar